Sunday, October 23, 2016

Membuat Blog di Blogger

Membuat Blog di Blogger


Sebelum Anda membuat blog, terlebih dahulu Anda harus mengenal apa itu blog?


Blog merupakan singkatan dari “Web log” yang merupakan salah satu aplikasi web berupa tulisan- tulisan atau gambar yang umum disebut sebagai postingan pada halaman web. Tulisan- tulisan tersebut seringkali diurut dari yang terbaru dan diikuti oleh yang lama. Blog juga dapat diartikan sebagai buku harian pribadi,  mimbar Anda setiap hari, outlet berita terkini, catatan dunia dan lainnya. Ada berjuta- juta blog, dalam segala bentuk dan ukuran, dan tidak ada aturan yang sesungguhnya. Dalam terminologi sederhana, sebuah blog adalah sebuah situs web, dimana Anda menuliskan hal- hal yang berbasi peristiwa yang sedang berlangsung. Sehingga pengunjung dapat membaca atau menikmati ragam berita yang Anda publikasikan dan bisa saja mereka mengomentari apa yang Anda publikasikan. Jadi, sebelum Anda memposting atau mempublikasikan suatu postingan terlebih dahulu Anda periksa secara saksama agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penulis dengan pembaca.

Baiklah, langkah awal untuk membuat blog di blogger adalah membuat akun gmail terlebih dahulu. Mengapa harus gmail ?. Karena blogger telah diakusisi oleh google pada tahun 2002 silam. Jadi, untuk mengaksesnya dibutuhkan email yang merupakan milik google yaitu gmail.com

Setelah memiliki akun gmail, selanjutnya silahkan kunjungi blogger dan masukkan akun gmail yang telah Anda buat.


Jika telah login, langkah selanjutnya klik  ‘blog baru’  yang berada disebelah kiri.


Selanjutnya akan muncul halaman yang menampilkan judul, alamat, template. Isi bagian judul dan alamat, lalu pilih jenis template yang Anda inginkan.



Keterangan :
Judul – Di bagian cara membuat blog gratis di blogspot ini isi dengan judul blogmu, sebaiknya yang sesuai dengan temanya agar mudah terindeks Google. Tapi ini bisa diganti kapan saja setelah blognya jadi.
Alamat – Pada kolom ini anda harus pilih alamat blog gratisan yang belum digunakan orang lain, mislanya bloggue.blogspot.com dan sebagainya.  Jika sudah dipesan orang maka akan terlihat tanda seru (!) berwarna kuning atau kalau belum ada yang gunakan sama sekali maka akan tampak tanda benar atau centang berwarna biru. Jika sudah begitu lanjutkan ke step berikutnya.
Template – Tampilan beberapa gambar yang terlihat ini adalah bentuk tampilan blogmu nantinya. Tapi tidak perlu khawatir karena ini masih bisa dirubah dengan yang lebih menarik dan keren dengan cara mempercantik nya melalui file template yang didownload di situs penyedianya yang gratis.
Klik ‘Buat Blog’ – Ini untuk men-save nama dan tampilan yang sudah dipilih dan blog gratisan sederhana anda pun telah jadi dan siap diisi berbagai artikel maupun penawaran bisnis di dalamnya.


Dan ketika Anda menekan ‘Lihat Blog’ maka tampilan blog Anda akan seperti ini.



Terima kasih telah berkunjung. Semoga bermanfaat.


Saturday, October 22, 2016

Pengenalan HTML

Pengenalan HTML

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa program yang digunakan untuk menulis format yang dapat digunakan dalam web. HTML merupakan bahasa komputer yang digunakan untuk menempatkan teks, gambar, animasi, video, dan suara ke halaman web individu yang membentuk situs.

Struktur Dasar HTML
Pada dasarnya halaman web adalah file teks yang berisi petunjuk dalam bentuk kode-kode HTML (disebut tag) dan atribut. Tag adalah perintah web browser untuk memformat teks dan menyisipkan gambar-gambar grafis yang Anda inginkan pada halaman web. Beberapa, tapi tidak semua, perintah HTML mengharuskan tag awal dan tag akhir.

Dalam penggunaannya sebagian besar kode HTML harus terletak di antara tag container, yaitu diawali dengan <nametag> dan diakhiri dengan </nametag> (terdapat tanda “/”). Sebuah halaman web minimal mempunyai empat buah tag, yaitu :

<html> </html> Tag ini diletakkan pada awal dan akhir dari dokumen HTML. Tag ini menggambarkan sebuah halaman web.

<head> </head> Tag ini mengikuti tag <html> dan menunjukkan header halaman web. Di dalam tag ini kita bisa meletakkan tag-tag title, base, link, script, style, dan meta.

<title> </title> Sebagai title atau judul halaman.

<body> </body> Mengikuti bagian header pada web dan menunjukkan tubuh halaman web. Bagian tubuh dari halaman web berisi tag yang memberi tahu browser web apa yang akan ditampilkan pada layar. Di dalam tag ini bisa diletakkan berbagai atribut seperti bgclor, text, link, vlink, alink, leftmargin, dan top margin.

Membuat Tabel
HTML menyediakan tag-tag untuk membuat sebuah tabel, yaitu :

          Tag <table>  : untuk mendefenisikan sebuah tabel
          Tag <tr>       : untuk mendefenisikan baris tabel
          Tag <th>       : untuk mendefenisikan judul tiap kolom atau baris
          Tag <td>       : untuk mendefenisikan isi tiap kolom
          Tag <caption>: untuk membuat judul tabel

Selain itu terdapat pula pengaturan table border, table border atau tebal garis pada tabel dapat diubah dengan cara mengubah bagian <table border=”n”> dengan n adalah nilai yang Anda inginkan.

Kemudian, untuk mengatur perataan tabel secara horizontal digunakan parameter ALIGN=”...” dengan nilai left untuk kiri, right untuk kanan, dan center untuk rata tengah. Sementara jika ingin mengatur perataan vertikal, digunakan parameter VALIGN=”...” dengan nilai top untuk atas, bottom untuk bawah, dan middle untuk tengah.
Lalu, untuk mengatur lebar tabel, gunakan parameterv width=”n” dengan nilai n% atau n Px. Untuk menggabung baris, gunakan parameter rowspan=”n” dengan n jumlah baris yang ingin digabung. Untuk menggabung kolom, gunakanan parameter colspan=”n” dengan n jumlah kolom yang akan digabung.

Contoh pembuatan tabel :



Setelah html telah dibuat, maka save as html file. 


Lalu buka file tersebut dengan mengguaka google chrome atau mesin pencari lainya.



Selesai. Semoga bermanfaat.




Fungsi Vlookup

Fungsi Vlookup

Sebelumnya telah dibahas Kalau fungsi vlookup bisa dikatakan sebagai fungsi pencarian atau referensi saat Anda perlu menemukan berbagai hal dalam tabel atau rentang menurut baris. Kali ini, akan dibahas lebih spesifik mengenai penerapan fungsi vlookup itu sendiri.
Back to basic. Kembali kita review fungsi vlookup :

=vlookup(lookup_value; table array; col_index_num; [range  lookup])

Keterangan:
Lookup_value : nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel atau rentang.
Table_array : tabel referensi yang ingin dicari datanya yang kolom pertamanya digunakan sebagai acuan untuk nilai lookup_value
Col_index_num : nomor kolom pada table_array yang ingin di cari datanya.
Range_lookup : pilihan untuk menentukan nilai yang persis atau yang mendekati. TRUE (1) untuk mencari nilai yang mendekati. FALSE (2) untuk mencari nilai yang sama persis Jika range_lookup dikosongkan atau tidak di isi maka otomatis dianggap sebagai TRUE.

Setelah memahami fungsi vlookup, saya akan mencoba untuk membuat gambaran mengenai penerapan fungsi vlookup.


Pertama, saya buat data seperti ini.


Kemudian, data tersebut akan diidentifikasi sesuai dengan kode yang tertera. Misalnya kode A untuk fakultas Ekonomi, B fakultas MIPA, dst.


Lalu, pada tabel C3 akan diidentifikasi menggunakan fungsi vlookup seperti dibawah ini.


Pada fungsi tersebut, khususnya pada table array, jangan lupa untuk menyematkan tanda kunci ($) tunjuannya, agar data selanjutnya yang memiliki kesamaan kode dengan data sebelumnya dapat diidentifikasi.

Kemudian, kolom angkatan akan diisi dengan tahun sesuai kode dari data tsb. 14 untuk 2014, 15 untuk 2015, dan 16 untuk 2016. Pada poin ini, kita mengguanakan tambahan fungsi yaitu adanya fungsi ‘Mid’. Fungsi ini berguna untuk mengidentifikasi kode yang terdapat di bagian tengah pada data. Contoh penggunaannya :

=vlookup(mid(text; start_num; num_chars); table array; col_index_num; [range  lookup])

            Keterangan:
          Text : data yang akan diidentifikasi
Start_num : dimulai dari elemen ke berapa. Misalnya H 11, untuk mengidentifikasi angka 11, maka saya memulai dari elemen ketiga. Ingat spasi juga dihitung 1 elemen.
Num_chars : Berapa elemen yang akan diidentifikasi. Misalnya untuk mengidentifikasi angka 11, maka saya akan mengambil 2 elemen.

Baiklah langsung saja masukkan fungsi pada tabel D3.


Ingat, jangan lupa untuk menyematkan tanda kunci($) pada table array. Satu lagi tambahan, karena ‘text’ nya merupakan gabungan antara huruf dan angka, maka sebelum kata mid, tambahkan kata value.

Terakhir, kolom jenis kelamin akan diisi dengan dengan vlookup right. Fungsi ini untuk mengidentifikasi elemen data dari yang paling kanan. Contohnya :



Untuk num_charsnya, pilih berapa elemen yang akan diidentifikasi dari kanan.

Oke, mungkin sekian dulu pembahasan kali ini. Semoga dapat dimengerti.

Fungsi Vlookup

Fungsi Vlookup

Sebelumnya telah dibahas Kalau fungsi vlookup bisa dikatakan sebagai fungsi pencarian atau referensi saat Anda perlu menemukan berbagai hal dalam tabel atau rentang menurut baris. Kali ini, akan dibahas lebih spesifik mengenai penerapan fungsi vlookup itu sendiri.
Back to basic. Kembali kita review fungsi vlookup :

=vlookup(lookup_value; table array; col_index_num; [range  lookup])

Keterangan:
Lookup_value : nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel atau rentang.
Table_array : tabel referensi yang ingin dicari datanya yang kolom pertamanya digunakan sebagai acuan untuk nilai lookup_value
Col_index_num : nomor kolom pada table_array yang ingin di cari datanya.
Range_lookup : pilihan untuk menentukan nilai yang persis atau yang mendekati. TRUE (1) untuk mencari nilai yang mendekati. FALSE (2) untuk mencari nilai yang sama persis Jika range_lookup dikosongkan atau tidak di isi maka otomatis dianggap sebagai TRUE.

Setelah memahami fungsi vlookup, saya akan mencoba untuk membuat gambaran mengenai penerapan fungsi vlookup.


Pertama, saya buat data seperti ini.


Kemudian, data tersebut akan diidentifikasi sesuai dengan kode yang tertera. Misalnya kode A untuk fakultas Ekonomi, B fakultas MIPA, dst.


Lalu, pada tabel C3 akan diidentifikasi menggunakan fungsi vlookup seperti dibawah ini.


Pada fungsi tersebut, khususnya pada table array, jangan lupa untuk menyematkan tanda kunci ($) tunjuannya, agar data selanjutnya yang memiliki kesamaan kode dengan data sebelumnya dapat diidentifikasi.

Kemudian, kolom angkatan akan diisi dengan tahun sesuai kode dari data tsb. 14 untuk 2014, 15 untuk 2015, dan 16 untuk 2016. Pada poin ini, kita mengguanakan tambahan fungsi yaitu adanya fungsi ‘Mid’. Fungsi ini berguna untuk mengidentifikasi kode yang terdapat di bagian tengah pada data. Contoh penggunaannya :

=vlookup(mid(text; start_num; num_chars); table array; col_index_num; [range  lookup])

            Keterangan:
          Text : data yang akan diidentifikasi
Start_num : dimulai dari elemen ke berapa. Misalnya H 11, untuk mengidentifikasi angka 11, maka saya memulai dari elemen ketiga. Ingat spasi juga dihitung 1 elemen.
Num_chars : Berapa elemen yang akan diidentifikasi. Misalnya untuk mengidentifikasi angka 11, maka saya akan mengambil 2 elemen.

Baiklah langsung saja masukkan fungsi pada tabel D3.


Ingat, jangan lupa untuk menyematkan tanda kunci($) pada table array. Satu lagi tambahan, karena ‘text’ nya merupakan gabungan antara huruf dan angka, maka sebelum kata mid, tambahkan kata value.

Terakhir, kolom jenis kelamin akan diisi dengan dengan vlookup right. Fungsi ini untuk mengidentifikasi elemen data dari yang paling kanan. Contohnya :



Untuk num_charsnya, pilih berapa elemen yang akan diidentifikasi dari kanan.

Oke, mungkin sekian dulu pembahasan kali ini. Semoga dapat dimengerti.

Belajar LyX part 2

Belajar LyX

5. Catatan Kaki dan Catatan Tepi 
Catatan kaki dapat dibuat dengan cara mengklik tombol atau dari menu Sisipan . Catatan kaki. Kotak catatan kaki akan muncul untuk menuliskan teks informasi dalam catatan kaki. Kotak penyuntingan catatan kaki akan tertutup, sehingga akan tinggal tanda berlabel “kaki” sebagai tanda adanya catatan kaki; ini disebut dengan “menyimpan” catatan kaki. Penulis bisa membentangkan catatan kaki sewaktu-waktu untuk penyuntingan teks catatan kaki dengan cara menekan kotak yang mempunyai label “kaki”.

Selain label “kaki”, LYX juga memberikan nomor. Nomor ini merupakan nomor catatan kaki. Apabila penulis menyisipkan catatan kaki, maka nomor ini akan secara otomatis disesuaikan. Penulis dapat melihat tampilan berkas DVI (atau hasil cetakan).

Catatan kaki dapat disalin, dipotong dan ditempelkan seperti teks biasa. Penulis hanya perlu menandai kotak catatan kaki kemudian Potong dan Tempelkan.

Catatan tepi dapat ditambahkan dari menu Sisipan . Catatan tepi atau dari tombol ban-tuan . Catatan tepi sama dengan catatan kaki, kecuali dalam beberapa hal:

    kotak penyuntingan catatan tepi mempunyai label “Batas” bukannya “kaki”
  catatan akan ditempatkan di tepi dokumen yaitu pada batas halaman, bukan dibawah dokumen
    catatan tepi tidak bernomor

6. Bibliografi
Bibliografi (dalam penerapan bidang sains) sebenarnya mirip dengan referensi-silang. Bi-bliografi mengandung daftar acuan yang dituliskan di bagian akhir dokumen, dan daftar tersebut dapat diacu di teks dalam dokumen. LYX dan LATEX membuat pekerjaan menjadi lebih mudah karena secara otomatis mengatur nomor dalam daftar bibliografi serta merubah nomor acuan bila ada perubahan dalam daftar bibliografi. Adapun caranya yaitu:

  Posisikan kursor ke akhir dokumen, kemudian pilih lingkungan Bibliografi. Setiap pa-ragraf yang penulis tuliskan merupakan satu referensi.

    LYX secara otomatis menulis nomor dalam kotak sebelum teks acuan. Apabila penulis klik kotak acuan akan muncul kotak dialog Bibliografi. Nama Kunci merupakan nama acuan dalam dokumen LYX, sedangkan nama Label adalah yang akan muncul ketika dicetak. Apabila tidak menggunakan Label (default), maka penulis akan melihat nomor bibliografi dalam hasil cetakannya.

Adapun cara untuk mengacu daftar acuan di Bibliografi adalah sebagai berikut:

• Dari tempat teks yang akan mengacu ke daftar acuan, pilih menu Sisipan . Acuan atau dari tombol bantuan . Selanjutnya dialog acuan akan muncul. Kotak bagian kan-an merupakan daftar semua bibliografi, dalam kotak ini penulis diperbolehkan untuk memilih item bibliografi yang akan diacu.

 Klik tombol Gabung untuk memasukkannya (Penulis boleh menggunakan beberapa acuan pada satu tempat dengan cara menggabungkan beberapa kunci bibliografi yang ada di daftar kotak sebelah kiri dengan cara ini.)

    Apabila penulis menginginkan acuan yang diiginkan ditulis bukan dalam bentuk no-mor acuan tetapi dalam bentuk label (misalnya, dalam beberapa jurnal menggunakan “[Smi95]” untuk mengacu satu artikel yang ditulis oleh Smith tahun 1995), maka pe-nulis perlu mengisi nama Label dalam dialog Bibliografi.

7. Daftar Isi
Penulis tentunya ingin menambahkan daftar isi di bagian awal dokumen. Dalam LYX pem-buatan daftar isi dilakukan dengan mudah dan sederhana. Yang penulis perlukan adalah tekan tombol papan ketik Return setelah lingkungan Judul tetapi sebelum Bab atau SubBab yang pertama, kemudian pilih menu Sisipan > Daftar Isi > Daftar Isi. Setelah itu akan muncul kotak dengan tulisan “Daftar Isi” .

Tampaknya kotak ini tidak memuat daftar isi yang penulis harapkan. Namun demikian, apabila penulis melihat tampilan berkas DVI, penulis akan melihat daftar isi yang sesung-guhnya sudah ada, mengandung semua Bab, SubBab yang ada dalam dokumen penulis. Apabila ada perubahan dalam dokumen penulis, kemudian penulis memperbarui tampilan DVI, maka perubahan di daftar isi akan secara otomatis mengikuti perubahan.

Bawaan awal dari LYX, daftar isi secara lengkap tidak ditampilkan di layar penulis. Namun demikian jika penulis menginginkan melihat daftar isi, penulis dapat menampilkan di jendela Tampilan Isi dengan cara menekan tombol bantuan paparan isi atau dari menu dokumen . Paparan Isi. Pemaparan isi disini akan menampilkan daftar isi dari dokumen penulis walaupun penulis belum memerintahkan daftar isi (dari menu Sisipan > Daftar Isi > Daftar Isi). Dari jendela Tampilan Isi, penulis dapat melakukan navigasi dokumen dari satu bagian ke bagian lainnya dengan mudah. Penulis hanya perlu klik di judul-judul yang ada dalam jendela Tampilan Isi, kursor akan berpindah ke lokasi judul yang penulis pilih dengan akurat. Penulis juga bisa menggunakan tombol panah dari papan ketik untuk berpindah naik dan turun dalam jendela Tampilan Isi. Untuk memudahkan penulis, jendela ini bisa tetap dibiarkan aktif selama penulis menulis atau menyunting di jendela kerja penulis. Fungsi melihat isi dokumen serta navigasi bisa juga penulis lakukan dari menu Navigasi, dimana daftar isi akan ditampilan secara otomatis melalui menu ini.

Untuk menghapus daftar isi dari dokumen penulis, penulis hanya perlu menghapus kotak Daftar Isi yang ada di awal dokumen, seperti cara menghapus satu simbol yang ada dalam teks.  

8. Menyisipkan Gambar 
Dalam membuat sebuah dokumen, biasanya penulis ingin menyisipkan gambar. Untuk menyisipkan gambar cukup mudah, pilih menu sisipan > gambar, kemudian cari letak berkas gambar. Setelah selesai, atur skala gambar sesuai dengan keingiinan, dan terakhir klik setuju.

9. Membuat Slide Presentasi
Selain membuat dokumen dalam bentuk buku, artikel, dsb. LyX juga dapat membuat slide presentasi dengan menggunakan beamer atau powerdot. Tapi, pada kali ini hanya dibahas mengenai presentasi menggunakan beamer. Untuk lebih jelasnya silahkan klik disini.

 
Finn - Adventure Time Link Select